Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

Pages

Rabu, 06 November 2013

BIOLOGI ( imunisasi )

Imunisasi

Imunisasi ( vaksinasi ) adalah satu metode untuk membangkitkan kekebalan dalam tubuh manusia terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri atau virus yang telah di modifikasi atau di lemahkan. mikroorganisme tersebut bersifat sebagai perangsang terhadap sistem kekebalan tubuh.

Ilmuan mengembangkan dua pendekatan imunisasi, yaitu imunisasi aktif yang memberikan imunisasi jangka panjang dan imunisasi pasif yang memberi imunisasi sementara.






1.Imunisasi Aktif
   
    Imunisasi aktif di lakukan dengan menyuntikka vaksin yang berisi antigen tertentu ke dalam tubuh untuk membangun sistem kekebalan. Antigen merupakan suatu subtansi yang di temukan dalam organisme penyebab penyakit dan sistem imunitas tubuh mengenalinya sebagai benda asing.

    Sebagai tanggapan atas antigen, sistem imunitas akan mengembangkan zat antibodi ataupun sel darah putih jenis limfosis T yang merupakan sel penyerang khusus. Beberapa imunisasi memberikan perlindungan lengkap terhadap suatu penyakit seumur hidup. Jenis lain memberikan perlindungan parsial, artinya bahwa orang yang di imunisasi hanya mendapat kekebalan sementara. Beberapa jenis imunisasi memerlukan suntikan ulangan secara periodik, misalkan suntukan tetanus yang di sarakan setiap 10 tahun sekali selama seumur hidup




2. Imunisasi Pasif

     Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir di mana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak. 

     Tujuan dan manfaat imunisasi diperlukan untuk mencegah meluasnya penyakit-penyakit tertentu dan menghindari risiko kematian yang diakibatkannya. Karena pada dasarnya imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan bagi tubuh agar dapat, mencegah penyakit dan kematian disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Sasaran yang paling penting untuk mendapatkan imunisasi adalah bayi dan balita karena mereka yang paling peka terhadap penyakit dan ibu-ibu hamil serta wanita usia subur. Time (Waktu) Anak harus diimunisasi lengkap sebelum berumur 1 tahun agar memiliki kekebalan terhadap penyakit. Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi yaitu Umur 0- 7 hari Hepatitis B, 1 Bulan BCG, 2 bulan Hepatitis B 2, DPT 1, Polio 1, 3 bulan Hepatitis B 3, DPT 2, Polio 2, 4 bulan DPT 3, Polio 3,9 bulan Campak, Polio 4. Frekuensi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, tetanus dan campak dari tahun ketahun semakin rendah atau berkurang. Hal ini disebabkan salah satunya karena cakupan imunisasi yang lengkap.


     Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa terjadi yaitu, BCG : setelah dua minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan. DPT : kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu dua hari. Campak : anak mungkin biasa panas, kadang disertai dengan kemerahan 4 - 10 hari sesudah penyuntikan. TETANUS TOXOID: Efek samping TT untuk ibu hamil tidak ada. Perlu diingat efek samping imunisasi jauh lebih ringan dari pada efek penyakit bila bayi tidak diimunisasi.Imunisasi bermanfaat untuk mencegah meluasnya penyakit-penyakit tertentu dan menghindari risiko kematian yang diakibatkannya. Manfaat jangka pendek imunisasi adalah pencegahan terhadap penyakit infeksi yang berbahaya dan mematikan sedangkan manfaat jangka panjang imunisasi mencakup pemberantasan penyakit infeksi tersebut. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi, beberapa penyakit yang dapat dicegah antara lain : tetanus neonatorum, 
difteri, pertusis, polio, penyakit yang disebabkan Hib seperti pneumonia, meningitis dan penyakit lainnya. 









separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Wellcome To My Blog
Diberdayakan oleh Blogger.